Kampung laut termasuk wilayah Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. masa sebelum pemekaran wilayah kecamatan Muara Sabak, dulu Kampung Laut adalah sebuah desa. lalu dipecah menjadi 2 kelurahan yaitu kelurahan Tanjung Solok dan Kelurahan Kampung Laut. dari sisi letak geografis kampung laut berada di muara sungai Batanghari. letak ini menjadikan Kampung laut sebagai daerah pertemuan antara air sungai dengan air laut yang menjadikan kampung laut sebagai pintu gerbang memasuki jambi dari dulu hingga kini. Kehidupan masyarakat kampung laut memiliki ciri tersendiri, rumahnya didirikan diatas rawa atau daerah bakau. Rumah-rumah di kampung laut dibangun diatas ribuan batang pohon pinang sebagai penyangga. Umumnya rumah penduduk terbuat dari kayu. Kondisi ini menyebabkan kampung laut sangat rentan terhadap bahaya kebakaran. Kampung laut dikategorikan sebagai daerah yang heterogen yg terdiri dari beberapa etnis yang hidup menetap, antara lain adalah melayu, bugis, banjar, jawa dan lain-lain. Selain etnis tersebut ada juga kelompok komunitas masyarakat yang dikenal sebagai suku duano. Suku Duano merupakan kelompok masyarakat yang intensitas kehidupannya lebih banyak berada dilaut. Di indonesia kelompok masyarakat ini lebih dikenal sebagai orang bajo. Seiring terjadinya perubahan beberapa anggota kelompok suku duano di kampung laut sudah mulai hidup menetap di kampung laut. Dominannya pencaharian masyarakat kampung laut sangat terkait dengan sumber daya laut. Hasil tangkapan nelayan kampung laut merupakan salah satu pemasok ikan terbesar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jambi. Hasil tangkapan kampung laut juga dipasarkan ke luar jambi dan luar negeri. Seperti udang ketak atau udang nenek dan jenis ikan komediti ekspor lainnya. Selain itu hasil tangkapan nelayan kampung laut juga diolah menjadi beberapa produk seperti ikan asin, kerupuk, penganan dan kuliner khas kampung laut. Bagi masyarakat tanjung jabung timur dan sekitarnya, kampung laut dikenal sebagai daerah penghasil sumbun. Ke khasan dan keunikan daerah kampung laut ini, dapat dilihat pengunjung dalam upacara tradisional mutik sumbun. Sumbun hanya dikenal hidup dan berkembang di daerah kampung laut. Sumbun dalam bahasa latin disebut solen grandis sp merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang ada di laut. Habitat sumbun merupakan endemik daerah tanjung solok, dan diketahui populasi sumbun hanya terdapat di daerah cina, kalimantan dan di kampung laut. Perkembangan sumbun di kampung laut didukung oleh daerah kampung laut yang menjadi daerah pertemuan antara air sungai dengan air laut yang banyak mengandung makanan dan bahan organik lainnya. Sumbun dikenal masyarakat sebagai kerang-kerangan yang memiliki dagang yang enak. Masyarakat kampung laut menyakini bahwa sumbun memiliki khasiat terhadap kesehatan. Upacara mutik Sumbun atau tradisi menangkap sumbun merupakan masa musim panen menangkap sumbun bagi masyarakat kampung laut. Tradisi ini dilaksanakan pada bulan kering yaitu antara bulan april hingga bulan juli. Populasi sumbun hidup di daerah beting yang merupakan daerah berpasir yang berada ditengah lautan di kelurahan tanjung solok Selain sumbun, di daerah beting ini juga banyak terdapat banyak kerang. Sumber daya ini menjadi mata pencaharian masyarakat kampung laut. Keunikan dalam proses menangkap kerang ini adalah pengunaan papan selancar sebagai transportasi. Dengan posisi merangkak diatas papan, salah satu kaki menjadi alat pendorong agar papan selancar bisa berjalan. Alat ini sangat membantu nelayan mencari lokasi induk kerang yang menjadi lokasi tempat berkumpulnya banyak kerang. Cara menangkap sumbun dilakukan dengan mengunakan alat berupa lidi dimana diujung lidi tersebut diberi kapur. Kemudian dimasukan ke dalam lubang sumbun. Tidak beberapa lama kemudian sumbunnya akan mabuk dan akan muncul keluar dari lubangnya. Keunikan, kekayaan potensi alam dan sosial budaya yang dimiliki daerah kampung laut merupakan aset yang perlu mendapatkan perhatian dari pihak terkait. Diperlukan sebuah perencanaan yang matang untuk membangun dan mengembangkan daerah kampung laut sebagai daerah kunjungan baru. Tanpa menghilangkan nilai-nilai dan tradisi yang telah ada.
Sabtu, 11 April 2015
Langganan:
Postingan (Atom)